Sekumpulan katak sedang melakukan perjalanan menyusuri hutan yang luas. Mereka melewati medan yang sulit dan membahayakan, karena di hadapan mereka banyak binatang yang suatu saat siap memangsanya dan juga lubang-lubang yang mematikan. Itulah yang sangat mereka takuti. Banyak katak yang mati karena terperangkap dalam lubang tersebut, karena mareka tak bisa menyelamatkan diri.
Pagi itu mereka berangkat, dengan perasaan senang dan riang gembira, mereka menikmati perjalanan. Sambil menyanyi lagu kebangsaannya dengan irama yang khas. “Ada kodok dok kodok dok kodok… mencari cinta dok kodok dok kodok…” Jarak yang mereka tempuh semakin jauh dan mendekati tujuan yang dimaksud. Meskipun demikian mereka tetap waspada, pada setiap bahaya di depannya.
Malam pun menjelang. Lelah dan lapar telah membuat mereka kurang waspada. Tapi, mereka masih terus berjalan. Karena kepayahan selama perjalanan apalagi mereka terus bernyanyi. Sehingga mereka sudah tidak tahu lagi kalau ada lubang dihadapannya.
Hingga akhirnya, BRUKK..!!! Tidak disadari. Katak yang paling depan terperosok dalam lubang yang dalam. Spontan, kepanikan menyerbu rombongan itu. Mereka langsung menengok lubang. Lalu memanggil-manggil dan menanyakan keadaan temannya yang terperosok itu.
Melihat lubang yang begitu dalam, teman-temannya ragu dan tidak yakin kalau ia bisa selamat. Meskipun ia terus berusaha meloncat agar bisa keluar. Di antara mereka berteriak mengatakan kepadanya: “Tak ada satupun katak yang bisa keluar dari lubang sedalam ini. Semua pasti akan mati di dalamnya. Berhentilah meloncat. Berdoalah agar ada yang menolongmu!”
Tapi katak it uterus meloncat. Lebih semangat, sehingga lebih tinggi. Ada lagi yang berkata: “Oh, lubangnya dalam sekali. Berhenti saja meloncat, tenagamu akan habis. Percuma kamu meloncat, kamu tak akan selamat!”
Katak itu tak berhenti melakukan usahanya untuk keluar dari lubang tersebut. “tak ada yang bisa keluar. Tak ada yang bisa membantu. Sudah berhentilah meloncat!” Ucapan-ucapan itu yang terus mereka katakan.
Tapi, tak sedikitpun ucapan-ucapan itu melemahkan semangat sang katak terperosok. Malah karena ucapan itu, loncatannya terus semakin tinggi. Semakin temannya berteriak agar ia berhenti, semakin tinggi loncatannya. Tinggi dan semakin tinggi. Hingga, PLUKKK!!! Akhirnya ia berhasil keluar dari lubang itu.
Teman-temannya kaget. Mereka saling pandang. “Kok bisa!!! Kok bisa!!! Kok bisa!!!” Semua katak ingin mengetahui bagaimana ia bisa melakukannya. Salah satu di antaranya bertanya, “Ilmu apa yang engkau pakai”.
Kemudian katak itu mengucapkan terimakasih pada teman-temannya, “Terima kasih ya. Kalian terus memberi aku tepuk tangan, sehingga aku jadi lebih semangat untuk meloncat. Aku lihat kalian terus berteriak-teriak memberiku semangat. Semakin lama kalian semakin bersemangat. Karena itulah, loncatanku semakin tinggi. Sehingga aku bisa keluar dari lubang ini. Terima kasih ya!!!”
Katak-katak yang lain keheranan bercampur bingung. Usut punya usut, ketahuan. Ternyata katak yang terperosok itu ‘bolot’ alias tuli!!!
Dikutip dari buku "INSPIRING FOR SUCCESS"
0 komentar