Mungkin kita pernah bepergian dengan menunggu keberangkatan pesawat, kereta, bus atau kapal. Tentu cukup membosankan. Hal ini pernah dialami oleh seseorang wanita pada suatu malam di bandara. Untuk mengisi waktu sebelum keberangkatan pesawat yang sempat tertunda karena cuaca kurang baik. Ia membeli sekantong kue di sebuah toko bandara, kemudian mencari tempat duduk. Agar penantian itu nermakna, ia membaca buku yang diambil dari dalam tas. Dalam keasikannya membaca buku, ia melihat lelaki di sampingnya itu dengan begitu berani mengambil kue miliknya. Wanita tersebut mengabaikannya, ia tidak ingin ada keributan karena sepotong kue. Tapi, lelaki itu semakin berani dan mencoba menghabiskan kue itu. Sehingga membuat wanita itu semakin kesal dan benci kepada lelaki tersebut.
Wanita itupun sempat berfikir, “Kalau aku tidak malu sudah kutonjok dia!”. Ketika kue itu tinggal satu biji, ia bertanya-tanya apa yang akan dilakukan lelaki itu. Dengan tersenyum dan sedikit gugup, lelaki tersebut mengambil kue yang tinggal satu, lalu membagi menjadi dua dengan wanita itu. Si wanita semakin tambah kesal dan merebut kue itu, dalam hati wanita itu berfikir, “ya ampun orang ini berani sekali. Ngak sopan, kasar. Tidak tahu berterima kasih”. Tak lama kemudian ia mendengar pengumuman bahwa pesawat yang akan dinaiki segera lepas landas, akhirnya ia bisa menghela nafas lega.
Wanita itu kemudian duduk di dalam pesawat sesuai dengan nomor tiketnya. Saat akan mengambil sesuatu dalam tasnya, ia terkejut lantaran tangannya mendapatkan sekantong kue, ia menahan nafas sesaat. Dalam hatinya berkata “kok kue yang aku beli masih berada di dalam tas”. Ternyata kue yang tadi ia makan adalah milik lelaki yang dimakinya. Padahal lelaki itu telah berbaik hati dengan membagi kuenya. Dan ia tidak marah, tatkala wanita tersebut menunjukan rasa kesalnya. Ya, terlambat untuk minta maaf, ia pun tersandar sedih dan menyesal telah berbuat kasar pada orang lain dan tak tahu berterima kasih.
Dikutip dari buku "INSPIRING FOR SUCCESS"
0 komentar